Id, Ego dan Superego

Sigmund Freud membagi kepribadian menjadi tiga buah elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego. id, ego dan superego bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.

Sebelum beranjak lebih lanjut, mari dikenali terlebih dahulu apa itu id, ego dan superego.

Pada dasarnya id adalah pleasure principle, ego adalah realistic principle dan superego adalah idealisic principle.

id, ego dan superego sering di gambarkan sebagai manusia (ego) yang hendak mengambil keputusan dan id berperan sebagai setan lalu superego berperan sebagai malaikat.

Sebenanya id bukan bearti setan atau devil dan superego juga bukan berarti malaikat atau angel. Melainkan keduanya adalah buah dari pikiran kita sendiri. id menggambarkan sesuatu yang menyenangkan dan superego menggambarkan nilai-nilai moral. sedangkan ego merupakan diri kita yang pada akhirnya akan mengambil keputusan atau penjembatan dari kedua buah pikiran tersebut, yaitu id dan superego.

Id
Id merupakan satu-satunya komponen kepribadian yang ada sejak lahir. Aspek ini sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Freud mengatakan bahwa sumber segala energi psikis dan komponen utama kepribadian adalah id. Id didorong oleh prinsip kesenangan, dimana mencari kepuasan segera dari semua keinginan dan kebutuhan yang ada. Jika kebutuhan ini tidak segera terpuaskan, maka akan timbul rasa kecemasan.

Contohnya ketika masih bayi saat ia buang air besar atau kecil popoknya akan basah dan muncul perasaan tidak nyaman, perasaan tidak nyaman tersebut akan keluar dalam bentuk menangis. Sang bayi akan terus menangis hingga popoknya tidak lagi basah dan perasaan tidak nyaman tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani realitas. Freud mengatakan bahwa ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Ego berfungsi baik di pikiran sadar, prasadar dan tidak sadar.

Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas yang berusaha untuk memuaskan keinginan dengan cara yang realistik dan di terima secara sosial.


Superego
Komponen terakhir yang muncul adalah superego. Superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang diperoleh dari orang tua dan masyarakat, yang dirasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.


Superego terbagi menjadi dua bagian, yaitu ideal ego dan hati nurani. Ideal ego mencakup aturan dan standar untuk berperilaku baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas seperti orang tua. Dengan mematuhi aturan-aturan ini menimbulkankan perasaan bangga, nilai dan prestasi.

Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua tindakan yang tidak dapat diterima dan mendesak id agar ego bertindak atas standar idealis pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.
Berikut contoh kasus interaksi antara id, ego dan superego.
Lina memiliki janji dengan Maya untuk pergi jalan-jalan ke mall pada hari ini, akan tetapi ia belum menyelesaikan tugasnya yang harus di kumpulkan besok.
id akan mendesak untuk pergi ke mall terlebih dahulu dan menyelesaikan tugasnya sepulangnya mereka dari mall.
superego akan mendesak untuk mengerjakan tugas terlebih dahulu baru pergi ke mall kemudian, namun apabila sudah terlalu malam, maka pergi ke mallnya di tunda menjadi lain hari atau tidak pergi ke mall sama sekali.
ego adalah pengambil keputusan diantara keduanya, yaitu antara id dan superego. setelah ia menimbang untung dan ruginya dari kedua pilihan yang ada, ia lalu bertindak berdasarkan keputusan yang ia pilih.

menurutmu, apa ya keputusan yang diambil Lina?

Comments

Post a Comment